Mengenal Anti Two Block: Perangkat Keselamatan Esensial pada Crane |

1. Pengantar tentang Perangkat Keselamatan Crane |
2. Apa Itu Sistem Anti Two Block (ATB)? |
3. Bagaimana Cara Kerja ATB? |
4. Jenis-Jenis Sistem ATB |
5. Pentingnya ATB dalam Mencegah Kecelakaan |
6. Instalasi dan Perawatan |
7. Persyaratan Regulasi dan Kepatuhan |
8. Studi Kasus dan Statistik |
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang perangkat keselamatan crane, dengan fokus pada sistem ATB, mencakup definisi, cara kerja, jenis-jenisnya, serta peranannya dalam mencegah kecelakaan.
Kami juga akan membahas regulasi yang mengatur penggunaannya dan memberikan contoh nyata untuk memperkuat pemahaman.
Informasi ini sangat relevan bagi operator, pengawas, dan perusahaan yang ingin meningkatkan keselamatan operasional, seperti Rekapura, yang menyediakan pelatihan K3 operator dan pemeriksaan alat industri melalui rekapura.com.
Dengan memahami topik ini, pembaca dapat mengambil langkah proaktif untuk memastikan operasi crane yang lebih aman.
Apa Itu Sistem Anti Two Block (ATB)?
Sistem Anti Two Block (ATB) adalah perangkat keselamatan yang dirancang untuk mencegah two-blocking, yaitu situasi berbahaya di mana blok gantungan (hook block) atau bola beban crane menabrak ujung boom.
Ketika ini terjadi, tali hoist dapat mengalami tekanan berlebih, berisiko putus, yang menyebabkan beban jatuh dan membahayakan pekerja di bawahnya.
Menurut American Society of Mechanical Engineers (ASME) dalam standar B30.5, sistem ATB telah menjadi wajib untuk crane yang diproduksi setelah Februari 1992.
Hal ini juga didukung oleh Occupational Safety and Health Administration (OSHA), yang menegaskan bahwa perangkat ini adalah bagian integral dari keselamatan crane modern.
ATB bukan hanya alat tambahan, tetapi kebutuhan esensial untuk melindungi nyawa dan peralatan, menjadikannya salah satu inovasi keselamatan paling penting dalam industri.
Bagaimana Cara Kerja ATB?
Sistem ATB bekerja dengan mendeteksi posisi blok gantungan relatif terhadap ujung boom crane.
Komponen utamanya meliputi:
-
Sensor atau Saklar: Biasanya dipasang di ujung boom, sering kali dalam bentuk cincin berat atau bola yang tergantung. Ketika blok gantungan mendekati ujung boom, ia mengangkat cincin ini, mengaktifkan saklar.
-
Unit Kontrol: Terletak di kabin operator, menerima sinyal dari sensor dan memicu respons.
Ketika saklar diaktifkan, sistem ATB memberikan alarm audio-visual untuk memperingatkan operator agar segera menghentikan pengangkatan.
Pada model yang lebih canggih, sistem dapat secara otomatis mematikan fungsi hoist untuk mencegah two-blocking.
Sebagai contoh, pada crane teleskopik, jika operator tanpa sengaja terus menarik tali hoist hingga blok gantungan hampir menabrak boom, sensor ATB akan mendeteksi pergerakan ini dan memicu sirene serta lampu peringatan.
Ini memberikan waktu bagi operator untuk mengambil tindakan korektif sebelum kecelakaan terjadi.
Jenis-Jenis Sistem ATB
Ada dua jenis utama sistem ATB yang umum digunakan, masing-masing dengan karakteristik dan aplikasi spesifik:
Sistem ATB Nirkabel:
Menggunakan sinyal nirkabel untuk menghubungkan sensor di ujung boom dengan unit kontrol di kabin.
Mudah dipasang dan fleksibel, cocok untuk berbagai jenis crane, seperti crane dengan boom teleskopik atau lattice.
Ideal untuk crane yang tidak digunakan untuk mengangkat personel, memberikan peringatan audio-visual saat risiko two-blocking terdeteksi.
Sistem ATB Kabel (Hardwired):
Menggunakan kabel fisik untuk menghubungkan sensor dengan unit kontrol.
Biasanya digunakan pada crane dengan boom tetap, terutama saat mengangkat personel dalam keranjang kerja.
Selain alarm, sistem ini sering dilengkapi dengan mekanisme penghentian otomatis untuk keamanan tambahan.
Pemilihan jenis ATB tergantung pada jenis crane dan kebutuhan operasional.
Misalnya, crane mobile di situs konstruksi mungkin lebih cocok dengan sistem nirkabel karena kemudahan instalasi, sementara crane menara untuk proyek jangka panjang mungkin memilih sistem hardwired untuk keandalan maksimum.
Pentingnya ATB dalam Mencegah Kecelakaan
Sistem ATB memiliki peran krusial dalam menjaga keselamatan operasi crane.
Berikut adalah alasan utamanya:
-
Pencegahan Kecelakaan: Two-blocking dapat menyebabkan tali hoist putus, yang berpotensi menjatuhkan beban berat ke area kerja. ATB mencegah hal ini dengan memberikan peringatan dini atau menghentikan operasi.
-
Perlindungan Pekerja: Dengan mengurangi risiko beban jatuh, ATB melindungi nyawa pekerja di sekitar crane.
-
Efisiensi Operasional: Operator dapat bekerja dengan lebih percaya diri, mengetahui ada lapisan perlindungan tambahan, yang meningkatkan produktivitas.
-
Kepatuhan Regulasi: Sistem ATB memenuhi standar keselamatan ASME dan OSHA, menjaga perusahaan tetap sesuai dengan hukum.
Data dari Crane Warning Systems Atlanta menunjukkan bahwa antara 1984 dan 1994, 2% kematian terkait crane di AS disebabkan oleh two-blocking.
Meskipun persentasenya kecil, dampaknya signifikan, menegaskan pentingnya ATB dalam mencegah insiden yang dapat dihindari.
Instalasi dan Perawatan
Instalasi sistem ATB harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan efektivitasnya.
Untuk sistem nirkabel, sensor dipasang di ujung boom dengan unit kontrol ditempatkan di kabin, memastikan komunikasi sinyal yang jelas.
Sistem hardwired memerlukan pemasangan kabel yang aman untuk menghindari kerusakan akibat getaran atau cuaca.
Perawatan rutin juga sangat penting.
Operator atau teknisi harus:
-
Memeriksa sensor untuk memastikan tidak ada kerusakan atau korosi.
-
Menguji alarm audio-visual secara berkala.
-
Memverifikasi integritas kabel pada sistem hardwired.
Rekapura menawarkan layanan pemeriksaan K3 alat industri yang dapat membantu memastikan sistem ATB tetap berfungsi optimal. Informasi lebih lanjut tersedia di rekapura.com.
Persyaratan Regulasi dan Kepatuhan
Regulasi keselamatan crane, seperti ASME B30.5 dan OSHA, mewajibkan penggunaan sistem ATB pada crane yang diproduksi setelah Februari 1992.
Standar ini menetapkan bahwa crane harus dilengkapi dengan perangkat yang mencegah two-blocking, dengan pengecualian untuk crane tertentu yang digunakan dalam aplikasi khusus.
Kepatuhan terhadap regulasi ini tidak hanya menghindarkan perusahaan dari denda, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap keselamatan pekerja.
Operator dan pengawas harus dilatih untuk memahami fungsi ATB dan mematuhi prosedur keselamatan yang relevan.
Studi Kasus dan Statistik
Sebuah insiden di Naples, Maine, pada tahun 2011, menunjukkan risiko tanpa ATB yang efektif.
Operator tanpa sengaja mengangkat blok gantungan hingga menabrak boom lattice, menyebabkan kerusakan parah pada struktur crane.
Untungnya, tidak ada korban jiwa, tetapi insiden ini menegaskan perlunya sistem ATB yang andal.
Statistik dari AS antara 1984 dan 1994 mencatat bahwa 2% kematian terkait crane disebabkan oleh two-blocking, menurut Crane Warning Systems Atlanta.
Di Indonesia, meskipun data spesifik terbatas, Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa kecelakaan alat berat menyumbang sebagian besar insiden industri, menyoroti kebutuhan akan perangkat keselamatan seperti ATB.
Kesimpulan
Sistem Anti Two Block adalah perangkat keselamatan yang tak tergantikan dalam operasi crane, mencegah two-blocking dan melindungi pekerja serta peralatan.
Dengan pilihan nirkabel dan hardwired, ATB menawarkan fleksibilitas untuk berbagai jenis crane, sementara instalasi dan perawatan yang tepat memastikan keandalannya.
Kepatuhan terhadap regulasi ASME dan OSHA menegaskan peran pentingnya dalam standar keselamatan modern.
Pelatihan operator dan inspeksi rutin adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat ATB. Rekapura mendukung upaya ini melalui pelatihan K3 dan layanan pemeriksaan di rekapura.com, membantu industri mencapai operasi yang lebih aman dan efisien.
Sumber
-
Crane Warning Systems Atlanta. (n.d.). Why Your Crane Needs an Anti-Two Block Warning System. Retrieved from https://www.cranewarningsystemsatlanta.com/post/why-your-crane-needs-an-anti-two-block-warning-system
-
Heavy Equipment College. (n.d.). The Hazards of Crane Two-Blocking and How to Mitigate Them. Retrieved from https://heavyequipmentcollege.edu/the-hazards-of-crane-two-blocking-and-how-to-mitigate-them/
-
HESCO Crane Inspection. (n.d.). Crane Safety Devices. Retrieved from https://www.hescocrane.com/compliance
-
Occupational Safety and Health Administration. (1995, August 18). Anti-Two-Blocking Devices on Cranes. Retrieved from https://www.osha.gov/laws-regs/standardinterpretations/1995-08-18-0
-
American Society of Mechanical Engineers. (2004). ASME B30.5 Mobile and Locomotive Cranes. Retrieved from https://law.resource.org/pub/us/cfr/ibr/002/asme.b30.5.2004.pdf