Sejarah dan Fungsi Forklift |

 

 

1. Sejarah Forklift |

2. Jenis-Jenis Forklift |

3. Apa Itu Forklift? |

4. Manfaat Forklift Secara Umum |

5. Standar K3 dalam Pengoperasian Forklift |

 

Forklift telah menjadi elemen vital dalam operasional industri modern. Alat angkut ini memungkinkan pemindahan barang berat dengan cepat dan efisien, sehingga banyak digunakan di pabrik, gudang, maupun area logistik.

 

Bagi manajer industri di Indonesia, pemahaman mengenai sejarah, fungsi, dan standar keselamatan (K3) forklift sangat penting untuk memastikan kegiatan operasional berjalan lancar dan aman. 

 

Daftar Isi

1. Sejarah Forklift |

2. Jenis-Jenis Forklift |

3. Apa Itu Forklift? |

4. Manfaat Forklift Secara Umum |

5. Standar K3 dalam Pengoperasian Forklift |

 

 

Sejarah Forklift

Penggunaan forklift berawal dari upaya mempermudah pekerjaan angkat-angkut di industri sejak akhir abad ke-19.

 

Forklift generasi awal berupa troli angkat manual (hand truck) sudah dikembangkan pada tahun 1880-an untuk mengurangi risiko cedera pekerja saat mengangkat beban berat.

 

Perkembangan signifikan terjadi pada awal abad ke-20 ketika forklift bermesin pertama kali diperkenalkan.

 

Clark Company di Amerika Serikat memproduksi mesin angkat bernama “Tructractor” pada tahun 1917, yang sering dianggap sebagai cikal bakal forklift modern.

 

Alat ini awalnya digunakan secara internal di pabrik Clark, namun karena banyak pihak tertarik, Clark mulai memproduksi dan menjualnya secara massal. Dari sinilah sejarah penggunaan forklift sebagai alat industri dimulai.

 

Seiring waktu, teknologi forklift terus berkembang. Pada 1920-an, forklift mulai dilengkapi dengan sistem hidraulik dan motor listrik sehingga mampu mengangkat beban lebih berat dengan lebih mudah.

 

Inovasi lain muncul pada tahun 1923 ketika insinyur di Universitas Yale memperkenalkan tiang angkat vertikal (cantilever mast) bertenaga listrik – konsep yang menjadi dasar desain forklift modern.

 

Setelah Perang Dunia II, penggunaan forklift makin meluas seiring berkembangnya sektor manufaktur dan distribusi global.

 

Hingga kini, forklift berperan penting dalam industri di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dengan berbagai model dan kapasitas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan zaman.

 

Apa Itu Forklift?

Forklift adalah kendaraan angkat (industrial truck) yang dirancang untuk mengangkat dan memindahkan barang dalam jarak pendek.

 

Alat ini dilengkapi dengan sepasang garpu (fork) di bagian depan yang dapat dinaik-turunkan secara hidrolik, dan dioperasikan oleh seorang operator yang duduk di kabinnya.

 

Dengan kata lain, forklift berfungsi seperti “jentera pengangkat” yang mampu mengangkut beban berat secara horizontal maupun vertikal.

 

Fungsi utama forklift adalah memindahkan barang dengan efisien dan efektif – misalnya memindahkan material dari titik bongkar muat ke area penyimpanan dengan cepat dan aman.

 

Forklift juga dapat digunakan untuk menumpuk (stacking) barang ke rak yang tinggi atau menurunkannya, tugas yang sulit dilakukan secara manual.

 

Selain menggantikan tenaga manusia untuk pekerjaan berat, penggunaan forklift membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kerusakan barang selama pemindahan.

 

Jenis-Jenis Forklift

Di lapangan, terdapat berbagai jenis forklift yang umum digunakan, masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan tertentu:

Forklift Konvensional (Counterbalance) – Jenis forklift standar dengan desain bodi berimbang.

 

Biasanya menggunakan tenaga mesin diesel, bensin/LPG, atau motor listrik (baterai). Forklift ini paling banyak dipakai di industri, memiliki kapasitas angkut bervariasi (umumnya 1–5 ton untuk forklift kecil, hingga puluhan ton untuk model khusus).

 

Reach Truck – Forklift berukuran lebih ramping yang dirancang untuk area gudang dengan lorong sempit dan rak tinggi. Memiliki mast (tiang) yang bisa dimajukan (extendable) sehingga fork dapat menjangkau pallet di rak yang tinggi.

 

Reach truck biasanya bertenaga listrik dan ideal untuk operasi indoor di ruang terbatas.

 

Pallet Mover (Pallet Jack) – Disebut juga hand pallet atau walkie pallet, merupakan forklift berukuran kecil (ada yang manual atau elektrik) yang fungsinya khusus untuk memindahkan pallet di lantai.

 

Pallet mover memiliki garpu pendek dan roda kecil – cocok untuk memindahkan beban dalam jarak pendek, misalnya di toko ritel atau area produksi terbatas.

 

Order Picker – Forklift yang dirancang untuk membantu operator mengambil barang langsung dari rak tinggi secara manual. Order picker dilengkapi platform yang dapat mengangkat operator ke ketinggian tertentu sehingga ia bisa mengambil unit barang (order) satu per satu.

 

Forklift jenis ini umumnya full electric dan banyak digunakan di pusat distribusi, pergudangan e-commerce, atau gudang spare-part.

 

Setiap jenis forklift di atas memiliki kelebihan masing-masing. Manajer industri perlu memilih tipe forklift yang sesuai dengan kebutuhan operasional – misalnya menggunakan forklift listrik untuk gudang tertutup yang ventilasinya minim, atau reach truck untuk gudang bertingkat tinggi yang lorongnya sempit.

 

Standar K3 dalam Pengoperasian Forklift

Pengoperasian forklift mengandung risiko tinggi, sehingga harus memenuhi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ketat.

 

Di Indonesia, pemerintah telah mengatur hal ini melalui peraturan khusus. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan Angkut mewajibkan setiap perusahaan yang menggunakan forklift memiliki Surat Izin Alat (SIA) untuk unit forklift, dan operator forklift wajib memiliki Surat Izin Operator (SIO).

 

Artinya, forklift secara periodik harus diperiksa dan diuji kelayakannya (inspection riksa uji) oleh pihak berwenang hingga diterbitkan SIA sebagai bukti laik operasi.

 

Sementara itu, setiap operator forklift harus mengikuti pelatihan resmi dan memperoleh sertifikasi K3 (SIO) dari Kementerian Ketenagakerjaan sebelum diizinkan mengoperasikan forklift.

 

Regulasi ini juga membagi operator forklift menjadi dua kelas berdasarkan kapasitas alat: Operator Kelas 2 untuk forklift dengan kapasitas ≤15 ton, dan Operator Kelas 1 untuk forklift >15 ton (yang juga berwenang mengawasi operator lain).

 

Bagi manajer, memastikan kepatuhan terhadap regulasi tersebut adalah kewajiban – mempekerjakan operator tanpa lisensi dapat berakibat sanksi hukum dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja.

 

Pentingnya pelatihan dan prosedur K3 juga didukung data kecelakaan forklift. Forklift yang dioperasikan tanpa keahlian memadai dapat menyebabkan kecelakaan serius, seperti forklift terbalik, muatan jatuh, tabrakan dengan pekerja, hingga kebakaran.

 

OSHA (otoritas K3 di Amerika Serikat) mencatat rata-rata 87 pekerja tewas setiap tahun dalam insiden terkait forklift di AS.

 

Penyebab umum kecelakaan tersebut antara lain kelebihan muatan, penggunaan di medan yang tidak sesuai, dan human error seperti mengemudi terlalu cepat atau manuver tidak tepat.

 

Untuk mencegah hal-hal tersebut, perusahaan harus menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) forklift yang aman, melakukan pengecekan kondisi forklift sebelum operasi, serta memastikan operator telah terlatih.

 

Pelatihan K3 khusus forklift mencakup pengetahuan beban maksimum, teknik mengemudi yang benar, pemeriksaan forklift sebelum operasi, hingga penanganan situasi darurat.

 

Di sinilah peran penyedia jasa K3 profesional sangat dibutuhkan. Beberapa perusahaan konsultan dan pelatihan K3 – contohnya Rekapura di Bandung – menawarkan program training operator forklift bersertifikasi resmi serta layanan inspeksi dan pengujian alat angkat.

 

Dengan mengikuti pelatihan tersertifikasi, operator mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasikan forklift secara benar dan aman.

 

Sementara itu, inspeksi rutin oleh pihak kompeten memastikan forklift selalu dalam kondisi layak (rem, ban, fork, hidrolik berfungsi baik) sehingga mengurangi potensi kegagalan alat yang dapat membahayakan pekerja.

 

Bagi manajer industri, investasi pada pelatihan operator dan pemeriksaan alat secara berkala bukan hanya memenuhi kepatuhan regulasi, tetapi juga melindungi aset perusahaan dan keselamatan karyawan.

 

Manfaat Forklift dalam Industri

Penggunaan forklift yang tepat dapat memberikan dampak positif yang besar bagi operasional perusahaan.

 

Berikut beberapa manfaat utama forklift dalam industri:

Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas: Forklift memungkinkan pekerjaan pemindahan barang dilakukan lebih cepat dibanding manual.

 

Dalam distribusi dan manufaktur, alat ini dapat memindahkan bahan baku atau produk jadi dalam jumlah besar sekaligus, sehingga mempercepat alur kerja.

 

Bahkan, produktivitas pemindahan barang jarak pendek dilaporkan bisa meningkat hingga puluhan kali lipat dibanding tanpa forklift. Hal ini membantu perusahaan memenuhi target produksi dan pengiriman tepat waktu.

 

Mengurangi Risiko Cedera Pekerja: Dengan forklift, pekerja tidak lagi harus mengangkat beban yang sangat berat secara manual.

 

Ini secara langsung menurunkan risiko cedera musculoskeletal (misalnya cedera punggung) dan kecelakaan akibat kelelahan. Pekerja dapat fokus mengoperasikan mesin dengan posture yang relatif aman, sementara beban diangkat menggunakan sistem hidrolik.

 

Lingkungan kerja pun menjadi lebih aman dan ergonomis.

 

Mempercepat Proses Bongkar Muat: Dalam aktivitas logistik, forklift berperan penting untuk mempercepat loading dan unloading. Misalnya, memindahkan barang dari truk atau kontainer ke dalam gudang bisa dilakukan dalam waktu singkat dengan forklift.

 

Demikian pula sebaliknya, saat pengiriman barang, forklift mempercepat penyiapan barang ke atas kendaraan. Ini mengurangi downtime armada transportasi dan meningkatkan turn-around delivery.

 

Memaksimalkan Pemanfaatan Ruang: Forklift (terutama tipe seperti reach truck) memungkinkan penataan barang hingga ke rak-rak tinggi dan area yang sebelumnya sulit dijangkau.

 

Artinya, kapasitas penyimpanan gudang dapat dioptimalkan secara vertikal tanpa perlu memperluas area secara horizontal. Pemanfaatan ruang yang optimal akan berdampak pada efisiensi biaya sewa lahan atau bangunan.

 

Menekan Biaya Operasional: Meskipun membutuhkan investasi awal dan biaya perawatan, forklift dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk tugas angkut berat dan mempercepat proses kerja.

 

Dengan siklus kerja yang lebih singkat, biaya operasional per ton barang yang dipindahkan menjadi lebih rendah. Perusahaan dapat mengalihkan tenaga manusia ke pekerjaan lain yang lebih bernilai tambah, sementara tugas berat ditangani forklift.

 

Selain itu, pilihan forklift listrik juga dapat menghemat biaya bahan bakar dan perawatan dibanding mesin berbahan bakar fosil, sekaligus mengurangi emisi di lingkungan kerja.

 

Forklift telah diterapkan di berbagai sektor industri di Indonesia. Di sektor manufaktur, forklift digunakan untuk mengangkut bahan baku ke lini produksi serta memindahkan produk jadi ke gudang penyimpanan.

 

Dalam sektor logistik dan pergudangan, forklift mempercepat penataan dan pemindahan barang di pusat distribusi, termasuk untuk memenuhi kebutuhan e-commerce yang kian meningkat.

 

Industri konstruksi memanfaatkan forklift (seperti telehandler atau rough terrain forklift) untuk mengangkat material di lokasi proyek yang berat. Bahkan di bandara dan pelabuhan, forklift membantu proses bongkar muat kargo dan barang bagasi berukuran besar.

 

Beragamnya penggunaan ini menunjukkan fleksibilitas forklift sebagai alat bantu utama dalam rantai pasok modern. Manajer industri yang mengoptimalkan pemanfaatan forklift cenderung mampu meningkatkan kinerja operasional perusahaan secara keseluruhan.

 

Kesimpulan

Forklift merupakan alat angkat-angkut yang bersejarah dan berfungsi krusial dalam dunia industri.

 

Sejak dikembangkan awal abad ke-20, forklift telah berevolusi menjadi beragam jenis dengan teknologi canggih yang mendukung kegiatan produksi, distribusi, dan logistik.

 

Bagi manajer industri, memahami sejarah dan fungsi forklift memberikan apresiasi terhadap pentingnya alat ini dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

 

Lebih penting lagi, penerapan standar K3 dalam pengoperasian forklift tidak bisa diabaikan. Kepatuhan terhadap regulasi (seperti sertifikasi operator dan inspeksi alat) serta pelatihan keselamatan yang memadai akan memastikan forklift dapat dioperasikan dengan aman, mengurangi risiko kecelakaan kerja.

 

Dengan memadukan pemanfaatan forklift yang optimal dan budaya keselamatan kerja yang tinggi, perusahaan dapat meraih kinerja operasional yang unggul sekaligus melindungi kesejahteraan karyawan.

 

Forklift pada akhirnya bukan hanya tentang alat angkut, tetapi juga representasi dari pengelolaan industri yang efisien, produktif, dan selamat.

 

Referensi:

  • Ashe Forklift. (2020, November 6). Ini Dia Sejarah Forklift Dan Perkembangannya (Ini Dia Sejarah Forklift Dan Perkembangannya) (Ini Dia Sejarah Forklift Dan Perkembangannya). Asheforklift.com. (diakses 20 Jan 2021).

  • PT Bumi Citra Traktor Nusantara (BCTN). (2023, June 15). Mengenal Forklift: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Bagiannya (Dealer Resmi Alat Berat - Mengenal Forklift: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Bagiannya) (Dealer Resmi Alat Berat - Mengenal Forklift: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Bagiannya). BCTN.co.id.

  • MSIG Indonesia. (2022, Feb). Tahukah Anda? Surat Izin Alat (SIA) dan Surat Izin Operator (SIO) – Pengoperasian Forklift (Tahukah Anda? Surat Izin Alat (SIA) dan Surat Izin Operator (SIO) – Pengoperasian Forklift | MSIG Indonesia) (Tahukah Anda? Surat Izin Alat (SIA) dan Surat Izin Operator (SIO) – Pengoperasian Forklift | MSIG Indonesia). MSIG.co.id.

  • Belajar K3. (n.d.). Aspek K3 Forklift (Aspek K3 Forklift) (Aspek K3 Forklift). BelajarK3.com.

  • Sacotindo. (n.d.). Manfaat Forklift dalam Dunia Industri dan Bisnis (Manfaat Forklift Dalam Dunia Industri Dan Bisnis | SACOTINDO). Sacotindo.com